Peneliti-peneliti Amerika mengatakan bahwa mereka menemukan sisa-sisa sebuah danau besar di Mesir melalui pencitraan luar angkas. Diperkirakan, danau itu berusia 100.000 tahun. ScienceNews.org melaporkan bahwa berdasarkan gambar, danau itu lebih luas daripada Danau Erie, sebuah danau yang pernah eksis di sebelah barat Sungai Nil.
Peneliti mengatakan bahwa sejak pertama kali muncul, sekitar 250.000 tahun silam, danau di wilayah Tushka Mesir tumbuh dan menyusut secara berkala hingga akhirnya mengering sekitar 80.000 tahun yang lalu.
Menurut pimpinan tim peneliti, Ted Maxwell, seorang ahli geologi di Smithsonian National Air and Space Museum di Washington, memberi pernyataan kepada wartawan bahwa dengan mengetahui letak pokok-pokok air zaman kuno, arkeolog dapat memahami jenis lingkungan yang dihadapi oleh Homo Sapiens sehingga mereka terpaksa bermigrasi keluar dari Afrika. “Anda menyadari bahwa tempat ini penuh dengan danau yang sangat besar ketika orang-orang mengembara ke seluruh dunia,” katanya.
Sementara Maxine Kleindienst, seorang antropolog di University of Toronto, mengatakan bahwa angin gurun telah mengikis dan pasir telah mengubur banyak lanskap. Karenanya, studi lapangan tetap dilanjutkan untuk mencari garis pantai kuno, seperti yang ditangkap oleh gambar radar.