Mungkin ini akan tampak seperti sebuah adegan dari film raksasa di mana seekor buaya purba berukuran 20 kaki dan ular terbesar di dunia bertarung di sungai hutan Kolombia 60 juta tahun lalu.
Di sebuah tambang batu bara di Kolombia ditemukan fosil buaya dan ular besar. Hewan-hewan itu tinggal di perairan tawar dalam ekosistem hutan hujan purba, sebuah adaptasi yang tampaknya telah terjadi seiring dengan perubahan iklim pasca kepunahan dinosaurus.
tulang rahang Acherontisuchus guajiraensis
“Dalam rangka untuk bertahan hidup di saat-saat yang sulit, alat terbaik adalah memiliki kemampuan adaptasi, mampu menghuni banyak habitat yang berbeda untuk mengubah daerah dan memanfaatkannya sebagai sumber daya,” kata pemimpin penelitian, Alex Hastings , seorang mahasiswa pascasarjana di Florida Museum of Natural History dan University of Florida. “Mereka mampu menghuni wilayah-wilayah baru, sedangkan kelompok-kelompok buaya yang cenderung jauh lebih terpencil, tidak memiliki kemampuan beradaptasi untuk bertahan hidup di masa-masa sulit.”
Bagaimana buaya menyesuaikan diri dengan suhu yang lebih hangat bisa mencerahkan para ilmuwan tentang bagaimana spesies bisa berubah dalam menanggapi pergeseran iklim dan spesies invasif di dunia sekarang ini, kata Hastings.
Buaya vs Ular
Buaya itu―dinamakan Acherontisuchus guajiraensis―adalah binatang darat pertama dari Dunia Baru Paleosen tropis yang mengkhususkan diri untuk memakan ikan. Ia memiliki moncong panjang dan sempit yang dipenuhi gigi runcing untuk berburu ikan salamander besar dan ikan bonefish lainnya. Ia juga memiliki tengkorak yang diadaptasi khusus yang memungkinkannya untuk cepat menutup rahangnya begitu ada ikan yang lewat.
Alex Hastings menunjukkan tulang panggul Acherontisuchus guajiraensis
Makhluk itu mungkin telah mirip dengan buaya modern yang mengadaptasikan untuk makan ikan, seperti buaya gharial di India. Buaya purba ini tidak memiliki hubungan dengan kerabat modern mereka.
Buaya ini bersaing dengan Titanoboa demi sumber makanan. Ular itu pun kemungkinan juga menjadi predator bagi buaya. Buaya kecil akan menjadi makanan yang sempurna bagi ular yang panjangnya bisa mencapai 42 kaki (lebih dari 12 meter).
“Para buaya muda perlu mengawasi ular besar itu karena ular itu bisa dengan mudah memangsa buaya muda,” kata Hastings kepada LiveScience. “Setelah mereka menginjak ukuran dewasa, buaya cukup aman.”
Selamat dari Kepunahan
A. guajiraensis merupakan spesies baru dari dyrosaurid, yaitu spesies yang diyakini menghuni sebagian besar habitat laut. Spesies baru ini menunjukkan bahwa beberapa spesies yang berada dalam kelompok ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka di habitat air tawar. Secara khusus, hewan ini akan hidup di sebuah sungai lebar yang dikosongkan di pedalamam Karibia.
Dyrosaurid sendiri selamat dari peristiwa kepunahan yang membunuh dinosaurus dan reptil laut besar lainnya. Para peneliti percaya bahwa kemampuan untuk beradaptasi dengan air tawar sungai dan sumber makanan baru akan berperan bagi kelangsungan hidup mereka dan penyebarannya dari Afrika ke Amerika.